Keluarga yang ideal adalah keluarga yang masing-masing anggotanya paham akan peran masing-masing. Peran orang tua dalam keluarga khususnya terhadap anak sudah seharusnya dilakukan dengan baik dan penuh kesadaran. Jika peran orang tua terhadap anak dilakukan dengan baik pasti mempercepat terciptanya anak-anak yang sehat secara fisik dan positif secara pikiran.
Peran orangtua laki-laki (ayah) untuk anak dalam keluarga idealnya melakukan beberapa peran ini dengan baik.
Merangsang aktivitas fisik
Dalam Keluarga memliki bermacam cara untuk berinteraksi, Berbeda dengan interaksi antara orangtua perempuan (ibu) dan anak, interaksi orangtua laki-laki (ayah) dan anak lebih sering dilakukan dengan bercanda dan bermain fisik. Secara keseluruhan, interaksi antara anak dan ayah kurang terkoordinasi. Peran orang tua khususnya ayah kepada anak bisa terjadi dalam interaksi fisik antara anak dan ayah dapat menunjukkan kepada anak bagaimana menangani emosi, seperti kejutan, rasa takut, dan kegembiraan.
Orangtua didalam keluarga juga sebagai Panutan kesuksesan/prestasi
Penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua terhadap anak terutama orang tua laki-laki (ayah) menunjukkan kasih sayang, mendukung, dan terlibat dalam kegiatan anaknya, ayah dapat berkontribusi besar terhadap perkembangan kognitif, bahasa, dan sosial anak, serta berkontribusi pada prestasi akademik, kepercayaan diri, dan jati diri anaknya. Anak yang dekat dengan ayahnya cenderung memiliki prestasi baik di sekolahnya dan memiliki lebih sedikit masalah dalam perilaku.
Peran Orang tua di dalam keluarga tanpa di sadari Mengajarkan anak berani mengambil keputusan.
Ayah cenderung mendorong anaknya untuk berani mengambil keputusan. Hal ini biasanya dilakukan pada anak yang lebih tua saat anak perlu belajar untuk mandiri. Ayah akan memuji anak saat ayah percaya anak sukses melakukan sesuatu. Sedangkan ibu akan sering memuji anak dengan tujuan untuk menghibur atau membantu anak agar lebih bersemangat mengerjakan sesuatu. Hasilnya adalah anak akan lebih bekerja keras untuk mendapat pujian dari ayah mereka. Seorang ayah ingin melihat anaknya sukses, bahkan lebih sukses darinya, sehingga mendorong anak untuk bekerja lebih keras dan berani mengambil risiko.
baca juga: 5 Sugesti Penyemangat Bagi Anak Anda supaya Mereka Menikmati Suasana di Sekolah Baru
Berikut ini beberapa Peran ibu dalam pengasuhan anak.
Ibu adalah super woman karena banyaknya peranan yang dimilikinya. Seorang ibu berperan mengurus rumah tangga, mengurus suami, mengurus dirinya sendiri dan mengurus anak-anaknya.
Mengajarkan disiplin
Di dalam keluarga, ibu terkenal bawelnya. Peran orang tua terhadap anak khusunya Ibu selalu mengingatkan makan, mengingatkan sholat, mengingatkan belajar dan mengerjakan tugas, serta mengingatkan kewajiban atas pekerjaan rumahnya. Anak yang sedang asyik dengan mainannya, terkadang lupa bahwa ada kewajiban yang harus dilakukan. Disini ibu berperan mendisiplinkan anak meski secara praktis & terkesan agak cerewet.
Sebagai pelindung
Ibu adalah pelindung bagi anak-anaknya. Sejak lahir, anak sudah merasakan kehadiran ibu, sentuhan ibu, dan suara ibu yang semuanya membuat anak merasa aman. Saat anak menangis biasanya yang dicari anak adalah ibunya, ini merupakan reaksi pertama dari segala sesuatu yang mengganggunya karena ibu merupakan tempat anak untuk merasa aman dan nyaman. Anak merasa terlindungi bila di dekat ibunya. Ibu melindungi anak dari bahaya lingkungan, dari orang asing, dan dari diri mereka sendiri.
Saat anak mulai tumbuh dewasa, ibu tetap menjadi pelindungnya, lebih dari pelindung dalam segi emosional. Ibu selalu mendengarkan keluhan anaknya dan selalu ada untuk memberikan kenyamanan saat anak membutuhkannya. Ibu selalu ingin anaknya merasa aman. Jika anak dapat mempercayai ibu, anak akan percaya diri dan memiliki keamanan emosional.
Merangsang mental dan emosional
Ibu selalu berinteraksi dengan anaknya, melalui permainan atau percakapan, yang merangsang kemampuan kognitif anak. Bahkan permainan bentuk fisik dengan ibu tetap mengikuti aturan yang dibutuhkan anak untuk mengkoordinasikan mental tindakan mereka. Ibu yang membuat mental anak kuat untuk menghadapi dunia luar ketika ia pertama kali meninggalkan rumah untuk sekolah.
Sebagai seorang ibu dan pengasuh utama di awal-awal kehidupan anak, ibu menjadi orang pertama yang membuat ikatan emosional dan keterikatan dengan anak. Anak akan belajar emosi pertamanya kepada ibu. Hubungan ibu dan anak yang terbentuk selama tahun-tahun awal akan sangat mempengaruhi cara anak berperilaku dalam pengaturan sosial dan emosional di tahun-tahun berikutnya. Seorang ibu dapat dengan mudah memeluk anak dan berbicara tentang perasaan dengan anaknya sehingga ibu lebih bisa untuk mengajarkan anak bagaimana menangani emosi yang lebih baik.
Seorang ibu adalah orang yang mengerti kebutuhan dan suasana hati anaknya. Ibu tahu apa keinginan anaknya bahkan ketika anak belum berbicara kepadanya. Sebagai seorang ibu, seberapa cepat ibu bereaksi terhadap kebutuhan anak dan bagaimana ibu mencoba untuk mengurus kebutuhan anak akan banyak mengajarkan anak tentang memahami orang lain dan kebutuhan emosional.