Anak Berkualitas Hasil Dari Sugesti Orang Tua Yang Berkualitas Juga

Anak Berkualitas Hasil Dari Sugesti Orang Tua Yang Berkualitas Juga

cara-mensugesti-anakMenjadi orang tua adalah impian sebagian besar orang ya, termasuk anda juga mungkin. Tapi, menjadi orang tua bukanlah hanya sekedar memiliki seorang anak saja. Menjadi orang tua adalah sebuah “tugas” untuk mendidik anak menjadi pribadi yang berkualitas, menjadi pribadi yang sukses. Karena anak yang berkualitas adalah hasil dari sugesti orang tua yang berkualitas juga. Itulah makna dari menjadi orang tua. Kalau hanya sekedar melahirkan anak lalu membiarkannya maka sama dengan binatang dong hehe..maaf. Iya, terkadang banyak orang yang sudah menjadi orang tua tidak memahami peran sebagai orang tua sesungguhnya, bahkan banyak orang tua yang justru malah membiarkan anaknya berkembang dengan sendirinya. Tumbuh dan berkembang bebas sesuai keinginan anaknya, anda berpikir seperti itu juga? hehe.

Kalau kita sebagai orang membiarkan saja anaknya tumbuh dan berkembang, mendapat sugesti-sugesti dari lingkungannya sekitarnya, menyetujui semua sugesti yang masuk ke dalam diri anak itu tanpa diberikan pengarahan oleh orang tua, maka dimana peran orang tua?apakah orang tua, hanya memebesarkan, memberikan makan, menyekolahkan dan memberinya uang? itukah peran orang tua, wah kalau hanya seperti itu peran orang tua maka pasti anak yang yang muncul nanti anak yang menolak orang tuanya hehe.

Oh ya, saya pernah mendapat pertanyaan dari seorang ibu peserta kelas AMC, “mas firman, saya pernah mengikuti seminar parenting, dalam seminar itu diberi penjelasan bahwa seorang anak harus dibiarkan menjadi apapun yang diinginkannya, dibiarkan tumbuh dan berkembang menjadi sosok pribadi yang sesuai keinginan anak itu, gimana tuh mas, sementara dalam AMC semua bisa kita atur termasuk anak kita juga bisa ditentukan”. Mungkin anda juga pernah mendapatkan “sugesti” seperti itu juga ketika mengikuti seminar parenting atau membaca buku-buku tentang orang tua.

sugesti-anak

Kadang kita salah memahami peran sebagai orang tua, coba diingat ya ketika belum mempunyai anak , kita mengharapkan seorang anak, lalu ketika mengetahui bahwa istri kita hamil maka kita jadi bahagia karena keinginan memiliki seorang anak itu sudah terjadi. Tuhan memberikan kita anak, bukan hanya untuk diberi makan dan dibelikan baju serta mainan saja. Kalau kita hanya melakukan peran sebagai pemberi makan dan membelikan baju maka itu hanya kebutuhan fisik alias kebutuhan jasad saja. Lalu bagaimana dengan kebutuhan dirinya, kebutuhan pengembangan diri? siapa yang memberikan? menyerahkan kepada sekolah?

Ketika menyerahkan sepenuhnya kepada sekolah pasti yang bingung adalah sekolahnya, padahal sekolah hanya sebentar bertemu dengan anak kita, yang banyak bertemu dengan anak kita adalah  kita sebagai orang tuanya. Maka artinya, yang seharusnya membentuk pribadi seorang anak adalah orang tua. Yang lebih banyak seharusnya memberi sugesti adalah orang tua. Orang tua itu seharusnya menjadi sumber sugesti utama bagi anak-anaknya, orang tua itu sudah sewajarnya menjadi sumber ilmu bagi anak-anaknya.

Baca juga : Perilaku seorang anak akibat dari Orang tua

Maka menjadi kebutuhan dan kewajiban bagi kita sebagai orang tua untuk memiliki ilmu yang cukup supaya membentuk anak-anak yang berkualitas. Orang tua harus memiliki ilmu bagaimana mensugesti anak yang benar, bagaimana mengelola pikiran anak yang benar sehingga ketika orang tuanya sudah memiliki ilmu yang benar dan bisa memberikan sugesti-sugesti yang berkualitas maka disitulah kualitas seorang anak pasti terbentuk. Tapi berbeda jika orang tuanya tidak memahami bagaimana mengelola pikiran dengan benar, akhirnya merasa anaknya boleh saja berkembang mengikuti sugesti-sugesti dari luar yang belum tentu baik bagi anaknya. Yuk, jadi orang tua yang cerdas, orang tua yang mampu membentuk anak menjadi pribadi yang berkulitas. Karena anakmu tergantung sepenuhnya dari sugesti orang tuanya.

kekuatansugesti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *